Minggu, 28 Desember 2014

Catatan di Akhir Tahun 2014

Januari 2014, rasanya baru beberapa waktu yang lalu kau menghibur dunia dengan segala kemeriahan di malam harinya. Pada saat itu pula aku menuliskan dan berdoa bahwa aku harus bisa mewujudkan keinginanku pada 1 tahun penuh, 2014. Ada beberapa keinginan yang waktu itu aku catat dalam sebuah kertas kecil. Dari beberapa keinginan itu, Alhamdulillah sebagian besar sudah tercapai di Tahun 2014 ini.
Pertama, aku harus punya SIM (Surat Izin Mengemudi). Kenapa? Selama hampir 4 tahun aku berkendara motor di Ibu Kota, aku belum memegang SIM. Pada akhirnya aku berpikir bahwa aku sangat membutuhkannya karena semakin sering berpergian dengan motor, dan juga desakan dari Ibu tercinta untuk segera membut SIM tersebut. Dan keinginan tersebut akhirnya terwujud tepat sebelum aku balik ke Jakarta pas Mudik Lebaran Idul Fitri yang lalu. #ceklis
Kedua, aku harus melunasi kreditan Motor. Ya, pada akhirnya dua bulan yang lalu aku bisa melunasi cicilan motor Supra 125R ku. Rasanya sangat lega bisa memilikinya secara utuh dengan BPKB di tangan sendiri. Alhamdulillah ucapku. #ceklis
Ketiga, aku harus punya Laptop/Netbook sendiri. Nahh, inilah salah 1 barang yang sangat ingin aku beli dengan uang sendiri di tahun 2014 ini. Dan ternyata Allah mendengar keinginanku ini dengan membukakan pintu rezeki nya lewat acara 3030Jakarta yang diselenggarakan oleh Perusahaan Operator Seluler 3 (TRI). Selama kurang lebih 3 bulan aku ikut bergabung dengan orang2 hebat dari 3030Jakarta. Dan uang hasil kerja keras tersebut akhirnya bisa untuk membeli sebuah Laptop ACER dengan harga pas sesuai gajiku dari 3030, hanya perlu menambahkan Rp.50.000 saja. Sekali lagi, terimakasih Allah. #ceklis
Itu sebagian besar keinginan yang aku tulis di sebuah kertas yang akhirnya terwujud di tahun 2014. Tapi ada 2 keinginan yang gagal terwujud, yaitu Membuat Pengajian Akbar di Kampung Halaman (Insya Allah mimpi ini akan aku wujudkan di tahun 2015 nanti, Aamiin) dan Mengadakan Reuni Akbar SMA N 1 Andong angkatan 2008-2012 (Insya Allah keinginan ini juga masih akan menjadi mimpiku yang akan diwujudkan tahun 2015 nanti, Aamiin).
Diluar catatan itu semua, ternyata aku mendapatkan beberapa hal yang mungkin sudah sejak lama aku bermimpi. Pertama, pada kegiatan Dekan Cup FIS UNJ 2014 lalu aku dengan tim BEM FIS berhasil menjadi Juara 1 Lomba Cabang Voli Putra. Kedua, pada kegiatan Rektor Cup UNJ 2014 yang lalu juga aku bersama tim berhasil memperoleh Juara 1 Lomba Tradisional Egrang dan Juara 3 Badminton Beregu Putra. Ketiga, di penghujung tahun 2014 aku memperoleh 2 Piala dari JIAI Solidarity Cup 2014, yakni Juara 1 Lomba Badminton Ganda Putra dan Juara 2 Lomba Tenis Meja Single Putra. Tahun 2014 ini juga menjadi tahun yang cukup luar biasa buatku. Kenapa? Sepanjang tahun ini sudah banyak kegiatan di kampus dari kegiatan Jurusan sampai Fakultas, dari kegiatan BEM Jurusan sampai BEM Fakultas, kegiatan di dalam kampus sampai kegiatan luar kampus, dan kegiatan Formal maupun Non-Formal, sebagian besar aku menjadi Pembawa Acara nya. Ini merupakan pengalaman yang luar biasa sepanjang tahun buat pribadi saya. Terimakasih Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta.
Oiya ada 1 lagi, tahun 2014 ini tepatnya pada tanggal 28 Maret 2014 kemarin aku juga mendapatkan kado Indah yaitu hadirnya seorang wanita yang sudah +- 9 bulan ini bersamaku saat susah maupun senang. Ya, dia adalah adik kelasku di kampus UNJ. Namanya Syifa Khairunnisa. Inilah kado terindah di Ulang tahunku ke-22 yang jatuh pada bulan April 2014 kemarin.
Hanya bisa mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas segala kesempatan dan nikmatyang Dia berikan di Tahun 2014 ini. Terimakasih Allah, Terimakasih. <3
Tahun 2015 nanti selain 2 hal yang ingin aku wujudkan tadi di atas, ada beberapa mimpi dan target yang ingin ku capai. Pertama, LULUS kuliah dari UNJ (wajib). Kedua, memperoleh pekerjaan tetap (I hope be a teacher senior high school in Jakarta, Aamiin). Ketiga, ganti HP pribadi dan membelikan HP baru buat adik. Keempat, mengajak Syifa Khairunnisa dan beberapa temanku dari Jakarta ke kampung halaman saat pernikahan adikku (Insya Allah, Aamin).

Allah, sekali lagi terimakasih untuk semuanya yang kau berikan di tahun 2014 ini. Aku berharap tahun 2015 nanti Engkau memberikan yang terbaik buatku dan membantuku mewujudkan cita-cita dan mimpi-mimpiku itu. Aamiin
Alhamdulillah untuk 2014.. dan Bismillah untuk 2015.

Ditulis di ruang rapat ILRC Tebet. Minggu, 28 Desember 2014 / tanggal jadian Aris-Syifa yang ke-9 bulan. Semoga Aris-Syifa cepat putus dan bersambung ke pelaminan, Aamiin. #HarapanDanDo'a


TTD; Aris Muttaqin / @rismuttaqin (twitter)

Sabtu, 05 April 2014

Prediksiku di Pileg dan Pilpres 2014.

6 April malam tadi tepat pukul 00.00 WIB masa kampanye partai-partai politik sudah habis dan semua iklan-iklan di Televisi yang berbau kampanye parpol sudah tidak ada lagi. Beberapa hari lagi pencoblosan itu akan tiba dan semua parpol sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan kemungkinan yang akan terjadi dalam pileg nanti, apakah bisa mencapai President Treshold atau tidak.

Pileg tahun ini kemungkinan besar saya pribadi tidak bisa ikut mencoblos, padahal tidak ada niat sama sekali untuk Golput akan tetapi kondisi yang membuat niat itu seakan sirna. Ya meskipun jikalau bisa ikut mencoblos, belum tahu partai mana yang akan dicoblos. Meski begitu, saya tidak ketinggalan mengikuti perkembangan politik di negeri ini, Indonesia tercinta.

Dari 13 parpol nasional yang akan bertarung dalam pemilu 2014 ini, sudah mulai kelihatan dan merucut kepada beberapa parpol saja yang menurut saya akan bersaing ketat mendapatkan 20% suara (President Treshold), meskipun sulit tapi kemungkinan itu ada. Pengamatan saya yang memiliki peluang besar untuk mendapatkan PT tersebut hanyalah PDIP. Dan parpol-parpol yang kemungkinan menjadi pesaing beratnya adalah Gerindra, Golkar & Demokrat. Ke-4 parpol tersebut memmpunyai basis massa yang cukup besar di Indonesia. 

Pertama PDIP, setelah diumumkannya Joko Widodo sebagai Capres dari partai tersebut oleh Megawati maka peta kekuatan sangat mungkin berubah. Mungkin rakyat Jakarta sangat kecewa dengan diberinya mandat Capres Jokowi oleh PDIP, akan tetapi menurut saya inilah polotik yang kapan saja bisa berubah demi sebuah kemenangan dan kursi pemerintahan, karena melambungnya nama Jokowi setelah menjadi gubernur DKI Jakarta berarrti jika dia dicalonkan menjadi Capres akan menaikkan elektabilitas partai juga. Inilah kesempatan yang tidak ingin disia-siakan Megawati untuk memenangkan partainya di pemilu 2014 ini.

Kedua Gerindra, sudah beberapa tahun terakhir partai gerindra gencar membuat iklan di televisi terutama ketua umum nya Prabowo Subianto. Mantan Komandan Jenderal KOPASSUS ini semakin hari elektabilitasnya naik dan sekarang menjadi salah satu kandidat kuat Capres yang perlu diperhitungkan. Dengan naiknya elektabilitas Prabowo, maka dengan otomatis partai yang ia pimpinnya pun ikut merasakan imbas. Maka dari itu partai Gerindra menurut saya akan bisa bersaing masuk 4 besar dalam pemilu 2014 ini.

Ketiga Golkar, sudah bukan rahasia lagi kalau partai berlambang pohon beringin ini mungkin cukup terkenal di telinga masyarkat Indonesia (berkat iklan-iklan di televisi yang cukup intens). Sosok Aburizal Bakrie sudah lama mendeklarasikan dirinya sebagai Capres RI 2014-2019. Partai yang dipimpinnya merupakan salah satu partai besar yang memiliki sejarah pajang dalam perpolotikan di negeri ini. Tapi pencapresan seorang ARB menurut saya sedikit dipaksakan, kita bisa lihat elektabilitas partainya tidak ada peningkatan yang signifikan. Malah ada issue yang merebak ada perpecahan di intern partai karena masih ada yang tidak setuju dengan penuh pencapresan ARB. 

Keempat Demokrat, partai berlambang mercy ini sudah hampir 10 tahun berkuasa di pemerintahan. Nama besar SBY masih menjadi magnet bagi partai ini untuk meraup suara dalam pemilu 2014. Meskipun banyak penilaian negatif untuk SBY maupun partainya, akan tetapi elektabilitas partai ini tidak menurun begitu tajam. Dengan dilakukannya Konvensi untuk mencari Capres kali ini, menurut saya itu menguntungkan Demokrat karena para peserta konvensi dengan spontan pasti ikut mengampanyekan partai ini bersama para pendukungnya. 

PDIP, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menurut saya akan masuk dalam 4 besar dalam pemilu 2014 ini. Keempatnya menurut saya memiliki basis massa yang cukup besar di Indonesia. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan partai lain seperti PAN, PKB, PKS, PPP, HANURA, NASDDEM akan menjadi kuda hitam dalam pemilu nanti. Elektabilitas partai-partai ini terbantu dengan sosok seperti Hatta Radjasa di PAN, Rhoma Irama / Mahfud MD di PKB, Anis Matta di PKS, Suryadharma Ali di PPP, Win-HT di HANURA, Surya Paloh di NASDEM. Dua partai lain PBB dan PKPI menurut saya belum bisa bersaing dalam pemilu 2014 ini.

Beralih ke peta pemilu presiden yang akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang. Dari sejumlah tokoh yang sudah beredar masuk dalam bursa capres, lagi-lagi 'menurut saya' sampai hari ini tanggal 6 April 2014 hanya ada 2 nama yang akan bersaing ketat dalam pilpres mendatang. Mereka yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Dari keempat partai yang saya perkirakan masuk 4 besar pemilu diatas, sampai saat ini memang hanya pak Prabowo dari Gerindra dan pak Jokowi dari PDIP yang kemungkinan akan bersaing kuat, kita bisa lihat capres dari Golkar sampai saat ini elekabilitasnya tidak merangkak naik dan bahkan menurun menurut saya. Sedangkan capres dari Demokrat belum diumumkan sampai detik ini (menunggu hasil pemilu dan kemungkinan awal Mei baru diumumkan oleh SBY pemenang konvensi) siapa capres nya, tapi dari 11 peserta konvensi saya memprediksi antara Dahlan Iskan, Gita Wirjawan, atau Anies Baswedan yang akan memenangkan konvensi dan dicapreskan oleh Demokrat.

Dari analisa saya tersebut bisa disimpulkan bahwa dari sejumlah tokoh yang sudah masuk bursa capres seperti Prabowo, ARB, Wiranto, Jokowi, Rhoma, Sutiyoso, 11 peserta konvensi PD, 3 capres PKS kemugkinan besar nanti akan mengerucut menjadi 2 capres atau 3 capres yang akan bersaing ketat. Prediksi saya 2 capres yang sudah pasti bersaing kuat yaitu Prabowo dan Jokowi, akan tetapi peta bisa saja berubah saat nanti PD mengumumkan pemenang konvensi. Menurut saya pemenang konvensi Demokrat nanti akan mampu bersaing mengimbangi elektabilitas 2 capres kuat, Prabowo dan Jokowi. (dalam hati kecil saya berdoa untuk Anies Baswedan, semoga beliau memenangkan konvensi Demokrat)


Saya sengaja menulis artikel ini berawal dari pengamatan saya selama ini mengikuti perpolitikan di Indonesia. Ini hanyalah sebuah prediksi yang saya buat sendiri dan dari pikiran saya pribadi yang berusaha untuk menjadi seorang yang obyektif melihat situasi dan perkembangan politik di Republik yang saya cintai ini, Republik Indonesia.
Harapan saya, Indonesia nanti akan mendapatkan seorang pemimpin yang berkualitas dan mengerti apa yang dibutuhkan bangsa yang besar ini. Bisa bekerja dengan jujur, amanah, tegas, berani, kuat, dan bisa menjadi teladan yang terbaik untuk +-240 juta rakyatnya. 

Jumat, 07 Maret 2014

Jurusan Ilmu Agama Islam Universitas Negeri Jakarta, 7 Maret 2014.

Tepatnya pada hari Jum'at tanggal 7 Maret 2014, Jurusan Ilmu Agama Islam (JIAI) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ) nya mengadakan sebuah acara Diskusi dan Kuliah Umum (sebenarnya khusus untuk mahasiswa JIAI) di Ruang Serba Guna Fakultas Ilmu Sosial dengan tema "Mencari Format Islam yang Moderat dan Berwawasan" dengan pembicara Jalaludin Rakhmat.

Entah kenapa pada pagi itu di lingkungan FIS sudah ada 'orang-orang aneh' yang memantau persiapan acara ini. issue yang saya dengar bahwa ada segelintir mahasiswa yang berembel-embel Lembaga Dakwah di UNJ akan mengadakan aksi penolakan atas kedatangannya pembicara acara tersebut. saya pun bingung dengan apa yang akan mereka lakukan, dalam pikiran saya "ini kan acara internal jurusan, ngapain sih mereka ikut-ikutan. emangnya mereka ini siapa". Nahh ketika pagi itu ada teman saya yang berinisial MF melintas di depan orang yang sedang ngobrol dan mereka ini yang jadi pemantau di FIS. saat teman saya ini lewat, salah satu dari mereka bergumam "ini nih panitianya dari JIAI". sontak teman yang satunya 'nyolot nyautin', "bantai aja sekarang..'. Wiihhhh mau membantai teman saya yang hanya sendirian di area yang bukan area mereka, berani banget.. hahahha *pikiran saya pun ikut panas mendengar cerita itu

Setelah kejadian ini, saya mendapat informasi dari PJ acara ini bahwa pembicara yang mereka nanti-nantikan ternyata batal datang ke UNJ, khususnya JIAI, karena menurutnya keamanan di UNJ tidak kondusif karena adanya 'segerombolan' mahasiswa yang akan mendemo pembicara. Tapi pihak panitia tidak memberi tahu kalau pembicara (kang Jalal) akhirnya membatalkan kunjungan, memang di sengaja untuk mengelabuhi 'mereka'. 

Dan akhirnya hari sudah siang dan jam menunjukkan pukul 13.00. Depan gedung K UNJ alias depan Gedung FIS sudah ramai oleh 'gelintiran-gelintiran' mahasiswa yang akan melakukan aksi penolakan tersebut. Spanduk yang bertuliskan penolakan pun sudah disiapkan (niat banget ya :D). Saya salut dengan 'dakwah' mereka yang konsisten dengan spanduk-spanduk yang hanya ada tulisan-tulisan kontra, belum bisa kreatif dan mengena di masyarakat. *lohhh

Sudahlah, mungkin itulah yang bisa mereka lakukan dan bisa berikan. setidaknya kita bisa berbangga karena acara Jurusan kita Ilmu Agama Islam mendapat perhatian dari berbagai pihak. hehe .. Oiya, ternyata tidak hanya mendapat perhatian dari dalam kampus Jurusan ilmu Agama Islam, saya menemukan ada pihak luar yang ingin 'mempromosikan' JIAI.. *wiihhhhh.. salah satunya adalah sebuah situs www.islampos...., sebuah situs online news gitu. Tapi mereka ini saya rasa bukanlah oknum-oknum netral dalam mencari berita, mereka hanya 'penyebar' berita bohong yang 'sedikit' memprovokasi Mahasiswa JIAI dengan Dosennya. Lihat nih salah satu tulisan yang mereka muat : ## .........Sementara itu penolakan kedatangan Jalal juga datang dari dalam jurusan JIAI sendiri. Seorang mahasiswa yang ditemui Islampos, mengaku Jalaluddin Rakhmat cacat secara akidah.
“Saya menolak kedatangan Jalaludin Rakhmat karena aqidahnya menyimpang dari Islam serta  gelar profesor dan doktornya  palsu,” ujar mahasiswa JIAI angkatan 2013 yang tidak mau disebutkan namanya.
Lebih lanjut, mahasiswa JIAI ini mengatakan bahwa dirinya kaget dan kesal kepada jurusannya yang mengundang Jalal.
“Saya khawatir karena mahasiswa-mahasiswa JIAI yang masih polos terdoktrin paham sesat Syiah oleh argumen-argumen Jalaludin Rakhmat,” ujarnya.
Sementara dalam kajian bahaya Syiah di Masjid Alumni, Selasa (4/3), seorang mahasiswi dari JIAI menerangkan bingung menjadi mahasiswa JIAI karena kerap mendapat doktrin Syiah secara halus dari dosen.
Untuk meminimalisir doktrin tersebut, dia bersama para mahasiswi lainnya membuat diskusi kecil untuk membentengi akidah. [andi/Islampos] ##
Nahh setelah di cari dan di kroscek kebenaran berita ini, ternyata mahasiswa JIAI 2013 tersebut mengaku tidak pernah di wawancarai oleh pihak islampos apalagi memberikan komentar. jadi kesimpulannya kan memang 'islampos' ini memberikan berita kepada khalayak umum dengan kebohongan. 
Ada beberapa hal yang akhirnya saya cermati dari kejadin ini :
1. Oknum-oknum yang merasa 'paling benar' itu hanyalah 'gerombolan' mahasiswa yang belum bisa memaknai arti perbedaan dan tidak mau berdiskusi dengan baik-baik.
2. Situs berita online yang ada embel-embel islam pun ternyata belum bisa menyampaikan berita jujur. *jangan bawa-bawa nama Islam dehh kalau masih begitu..
3. Dengan adanya kegiatan kemarin, Jurusan Ilmu Agama Islam UNJ menjadi jurusan yang paling menjadi sorotan di kampus dalam beberapa hari terakhir. dan ini baik untuk meningkatkan 'elektabilitas' JIAI di kampus Pendidikan ini. Bahkan tidak hanya di dalam kampus, media-media luar pun banyak menulis artikel tentang JIAI UNJ. *hehehhee.. #BanggaMenjadiMahasiswa_JIAI_FIS_UNJ !!!!!
Berfikirlah dengan terbuka, jangan tertutup dengan hanya satu pemikiran. Karena sejatinya Allah memang sengaja menciptakan perbedaan. Tapi perbedaan bukanlah suatu masalah, karena dengan perbedaan hidup ini menjadi berwarna dan tidak monoton. Islam itu Indah dan mencintai keindahan.