Jumat, 07 Maret 2014

Jurusan Ilmu Agama Islam Universitas Negeri Jakarta, 7 Maret 2014.

Tepatnya pada hari Jum'at tanggal 7 Maret 2014, Jurusan Ilmu Agama Islam (JIAI) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ) nya mengadakan sebuah acara Diskusi dan Kuliah Umum (sebenarnya khusus untuk mahasiswa JIAI) di Ruang Serba Guna Fakultas Ilmu Sosial dengan tema "Mencari Format Islam yang Moderat dan Berwawasan" dengan pembicara Jalaludin Rakhmat.

Entah kenapa pada pagi itu di lingkungan FIS sudah ada 'orang-orang aneh' yang memantau persiapan acara ini. issue yang saya dengar bahwa ada segelintir mahasiswa yang berembel-embel Lembaga Dakwah di UNJ akan mengadakan aksi penolakan atas kedatangannya pembicara acara tersebut. saya pun bingung dengan apa yang akan mereka lakukan, dalam pikiran saya "ini kan acara internal jurusan, ngapain sih mereka ikut-ikutan. emangnya mereka ini siapa". Nahh ketika pagi itu ada teman saya yang berinisial MF melintas di depan orang yang sedang ngobrol dan mereka ini yang jadi pemantau di FIS. saat teman saya ini lewat, salah satu dari mereka bergumam "ini nih panitianya dari JIAI". sontak teman yang satunya 'nyolot nyautin', "bantai aja sekarang..'. Wiihhhh mau membantai teman saya yang hanya sendirian di area yang bukan area mereka, berani banget.. hahahha *pikiran saya pun ikut panas mendengar cerita itu

Setelah kejadian ini, saya mendapat informasi dari PJ acara ini bahwa pembicara yang mereka nanti-nantikan ternyata batal datang ke UNJ, khususnya JIAI, karena menurutnya keamanan di UNJ tidak kondusif karena adanya 'segerombolan' mahasiswa yang akan mendemo pembicara. Tapi pihak panitia tidak memberi tahu kalau pembicara (kang Jalal) akhirnya membatalkan kunjungan, memang di sengaja untuk mengelabuhi 'mereka'. 

Dan akhirnya hari sudah siang dan jam menunjukkan pukul 13.00. Depan gedung K UNJ alias depan Gedung FIS sudah ramai oleh 'gelintiran-gelintiran' mahasiswa yang akan melakukan aksi penolakan tersebut. Spanduk yang bertuliskan penolakan pun sudah disiapkan (niat banget ya :D). Saya salut dengan 'dakwah' mereka yang konsisten dengan spanduk-spanduk yang hanya ada tulisan-tulisan kontra, belum bisa kreatif dan mengena di masyarakat. *lohhh

Sudahlah, mungkin itulah yang bisa mereka lakukan dan bisa berikan. setidaknya kita bisa berbangga karena acara Jurusan kita Ilmu Agama Islam mendapat perhatian dari berbagai pihak. hehe .. Oiya, ternyata tidak hanya mendapat perhatian dari dalam kampus Jurusan ilmu Agama Islam, saya menemukan ada pihak luar yang ingin 'mempromosikan' JIAI.. *wiihhhhh.. salah satunya adalah sebuah situs www.islampos...., sebuah situs online news gitu. Tapi mereka ini saya rasa bukanlah oknum-oknum netral dalam mencari berita, mereka hanya 'penyebar' berita bohong yang 'sedikit' memprovokasi Mahasiswa JIAI dengan Dosennya. Lihat nih salah satu tulisan yang mereka muat : ## .........Sementara itu penolakan kedatangan Jalal juga datang dari dalam jurusan JIAI sendiri. Seorang mahasiswa yang ditemui Islampos, mengaku Jalaluddin Rakhmat cacat secara akidah.
“Saya menolak kedatangan Jalaludin Rakhmat karena aqidahnya menyimpang dari Islam serta  gelar profesor dan doktornya  palsu,” ujar mahasiswa JIAI angkatan 2013 yang tidak mau disebutkan namanya.
Lebih lanjut, mahasiswa JIAI ini mengatakan bahwa dirinya kaget dan kesal kepada jurusannya yang mengundang Jalal.
“Saya khawatir karena mahasiswa-mahasiswa JIAI yang masih polos terdoktrin paham sesat Syiah oleh argumen-argumen Jalaludin Rakhmat,” ujarnya.
Sementara dalam kajian bahaya Syiah di Masjid Alumni, Selasa (4/3), seorang mahasiswi dari JIAI menerangkan bingung menjadi mahasiswa JIAI karena kerap mendapat doktrin Syiah secara halus dari dosen.
Untuk meminimalisir doktrin tersebut, dia bersama para mahasiswi lainnya membuat diskusi kecil untuk membentengi akidah. [andi/Islampos] ##
Nahh setelah di cari dan di kroscek kebenaran berita ini, ternyata mahasiswa JIAI 2013 tersebut mengaku tidak pernah di wawancarai oleh pihak islampos apalagi memberikan komentar. jadi kesimpulannya kan memang 'islampos' ini memberikan berita kepada khalayak umum dengan kebohongan. 
Ada beberapa hal yang akhirnya saya cermati dari kejadin ini :
1. Oknum-oknum yang merasa 'paling benar' itu hanyalah 'gerombolan' mahasiswa yang belum bisa memaknai arti perbedaan dan tidak mau berdiskusi dengan baik-baik.
2. Situs berita online yang ada embel-embel islam pun ternyata belum bisa menyampaikan berita jujur. *jangan bawa-bawa nama Islam dehh kalau masih begitu..
3. Dengan adanya kegiatan kemarin, Jurusan Ilmu Agama Islam UNJ menjadi jurusan yang paling menjadi sorotan di kampus dalam beberapa hari terakhir. dan ini baik untuk meningkatkan 'elektabilitas' JIAI di kampus Pendidikan ini. Bahkan tidak hanya di dalam kampus, media-media luar pun banyak menulis artikel tentang JIAI UNJ. *hehehhee.. #BanggaMenjadiMahasiswa_JIAI_FIS_UNJ !!!!!
Berfikirlah dengan terbuka, jangan tertutup dengan hanya satu pemikiran. Karena sejatinya Allah memang sengaja menciptakan perbedaan. Tapi perbedaan bukanlah suatu masalah, karena dengan perbedaan hidup ini menjadi berwarna dan tidak monoton. Islam itu Indah dan mencintai keindahan.