6 April malam tadi tepat pukul 00.00 WIB masa kampanye partai-partai politik sudah habis dan semua iklan-iklan di Televisi yang berbau kampanye parpol sudah tidak ada lagi. Beberapa hari lagi pencoblosan itu akan tiba dan semua parpol sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan kemungkinan yang akan terjadi dalam pileg nanti, apakah bisa mencapai President Treshold atau tidak.
Pileg tahun ini kemungkinan besar saya pribadi tidak bisa ikut mencoblos, padahal tidak ada niat sama sekali untuk Golput akan tetapi kondisi yang membuat niat itu seakan sirna. Ya meskipun jikalau bisa ikut mencoblos, belum tahu partai mana yang akan dicoblos. Meski begitu, saya tidak ketinggalan mengikuti perkembangan politik di negeri ini, Indonesia tercinta.
Dari 13 parpol nasional yang akan bertarung dalam pemilu 2014 ini, sudah mulai kelihatan dan merucut kepada beberapa parpol saja yang menurut saya akan bersaing ketat mendapatkan 20% suara (President Treshold), meskipun sulit tapi kemungkinan itu ada. Pengamatan saya yang memiliki peluang besar untuk mendapatkan PT tersebut hanyalah PDIP. Dan parpol-parpol yang kemungkinan menjadi pesaing beratnya adalah Gerindra, Golkar & Demokrat. Ke-4 parpol tersebut memmpunyai basis massa yang cukup besar di Indonesia.
Pertama PDIP, setelah diumumkannya Joko Widodo sebagai Capres dari partai tersebut oleh Megawati maka peta kekuatan sangat mungkin berubah. Mungkin rakyat Jakarta sangat kecewa dengan diberinya mandat Capres Jokowi oleh PDIP, akan tetapi menurut saya inilah polotik yang kapan saja bisa berubah demi sebuah kemenangan dan kursi pemerintahan, karena melambungnya nama Jokowi setelah menjadi gubernur DKI Jakarta berarrti jika dia dicalonkan menjadi Capres akan menaikkan elektabilitas partai juga. Inilah kesempatan yang tidak ingin disia-siakan Megawati untuk memenangkan partainya di pemilu 2014 ini.
Kedua Gerindra, sudah beberapa tahun terakhir partai gerindra gencar membuat iklan di televisi terutama ketua umum nya Prabowo Subianto. Mantan Komandan Jenderal KOPASSUS ini semakin hari elektabilitasnya naik dan sekarang menjadi salah satu kandidat kuat Capres yang perlu diperhitungkan. Dengan naiknya elektabilitas Prabowo, maka dengan otomatis partai yang ia pimpinnya pun ikut merasakan imbas. Maka dari itu partai Gerindra menurut saya akan bisa bersaing masuk 4 besar dalam pemilu 2014 ini.
Ketiga Golkar, sudah bukan rahasia lagi kalau partai berlambang pohon beringin ini mungkin cukup terkenal di telinga masyarkat Indonesia (berkat iklan-iklan di televisi yang cukup intens). Sosok Aburizal Bakrie sudah lama mendeklarasikan dirinya sebagai Capres RI 2014-2019. Partai yang dipimpinnya merupakan salah satu partai besar yang memiliki sejarah pajang dalam perpolotikan di negeri ini. Tapi pencapresan seorang ARB menurut saya sedikit dipaksakan, kita bisa lihat elektabilitas partainya tidak ada peningkatan yang signifikan. Malah ada issue yang merebak ada perpecahan di intern partai karena masih ada yang tidak setuju dengan penuh pencapresan ARB.
Keempat Demokrat, partai berlambang mercy ini sudah hampir 10 tahun berkuasa di pemerintahan. Nama besar SBY masih menjadi magnet bagi partai ini untuk meraup suara dalam pemilu 2014. Meskipun banyak penilaian negatif untuk SBY maupun partainya, akan tetapi elektabilitas partai ini tidak menurun begitu tajam. Dengan dilakukannya Konvensi untuk mencari Capres kali ini, menurut saya itu menguntungkan Demokrat karena para peserta konvensi dengan spontan pasti ikut mengampanyekan partai ini bersama para pendukungnya.
PDIP, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menurut saya akan masuk dalam 4 besar dalam pemilu 2014 ini. Keempatnya menurut saya memiliki basis massa yang cukup besar di Indonesia. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan partai lain seperti PAN, PKB, PKS, PPP, HANURA, NASDDEM akan menjadi kuda hitam dalam pemilu nanti. Elektabilitas partai-partai ini terbantu dengan sosok seperti Hatta Radjasa di PAN, Rhoma Irama / Mahfud MD di PKB, Anis Matta di PKS, Suryadharma Ali di PPP, Win-HT di HANURA, Surya Paloh di NASDEM. Dua partai lain PBB dan PKPI menurut saya belum bisa bersaing dalam pemilu 2014 ini.
Beralih ke peta pemilu presiden yang akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang. Dari sejumlah tokoh yang sudah beredar masuk dalam bursa capres, lagi-lagi 'menurut saya' sampai hari ini tanggal 6 April 2014 hanya ada 2 nama yang akan bersaing ketat dalam pilpres mendatang. Mereka yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Dari keempat partai yang saya perkirakan masuk 4 besar pemilu diatas, sampai saat ini memang hanya pak Prabowo dari Gerindra dan pak Jokowi dari PDIP yang kemungkinan akan bersaing kuat, kita bisa lihat capres dari Golkar sampai saat ini elekabilitasnya tidak merangkak naik dan bahkan menurun menurut saya. Sedangkan capres dari Demokrat belum diumumkan sampai detik ini (menunggu hasil pemilu dan kemungkinan awal Mei baru diumumkan oleh SBY pemenang konvensi) siapa capres nya, tapi dari 11 peserta konvensi saya memprediksi antara Dahlan Iskan, Gita Wirjawan, atau Anies Baswedan yang akan memenangkan konvensi dan dicapreskan oleh Demokrat.
Dari analisa saya tersebut bisa disimpulkan bahwa dari sejumlah tokoh yang sudah masuk bursa capres seperti Prabowo, ARB, Wiranto, Jokowi, Rhoma, Sutiyoso, 11 peserta konvensi PD, 3 capres PKS kemugkinan besar nanti akan mengerucut menjadi 2 capres atau 3 capres yang akan bersaing ketat. Prediksi saya 2 capres yang sudah pasti bersaing kuat yaitu Prabowo dan Jokowi, akan tetapi peta bisa saja berubah saat nanti PD mengumumkan pemenang konvensi. Menurut saya pemenang konvensi Demokrat nanti akan mampu bersaing mengimbangi elektabilitas 2 capres kuat, Prabowo dan Jokowi. (dalam hati kecil saya berdoa untuk Anies Baswedan, semoga beliau memenangkan konvensi Demokrat)
Saya sengaja menulis artikel ini berawal dari pengamatan saya selama ini mengikuti perpolitikan di Indonesia. Ini hanyalah sebuah prediksi yang saya buat sendiri dan dari pikiran saya pribadi yang berusaha untuk menjadi seorang yang obyektif melihat situasi dan perkembangan politik di Republik yang saya cintai ini, Republik Indonesia.
Harapan saya, Indonesia nanti akan mendapatkan seorang pemimpin yang berkualitas dan mengerti apa yang dibutuhkan bangsa yang besar ini. Bisa bekerja dengan jujur, amanah, tegas, berani, kuat, dan bisa menjadi teladan yang terbaik untuk +-240 juta rakyatnya.